Alquran adalah sebuah kitab suci ummat muslim sebagai salah satu pedoman hidup, alquran pula yang mengatur segala aspek-aspek kehidupan ummat muslim dari segala penjuru yang berkaitan dengan maslahat manusia.
Dalam kasus ini kita sangat kecewa sekali musuh islam sangat licik secara diam-diam menghancurkan islam perlahan-lahan. Sayang sungguh sekali hal ini terjadi,karena oknum-oknum yang ingin jelas-jelas terang benderang menghancurkan islam dengan terbitnya Alqur'an yang terjemahanya dirubah sedemikian rupa oleh musuh islam. Hal ini sangat berbahaya sekali apabila kaum ummat islam yang belum tau tentang isi didalam Alquran yang sebenarnya sudah dipelintir atau dipalsukan oleh musuh islam.
Dari photo diatas diambil dari sebuah toko gramedia yang berada di mall dekat kebayoran lama, ini dari gambar tersebut sudah jelas dipalsukan terjemahan Alquran pada surat Al Maidah ini. Arti kata Pemimpin diganti dengan teman setia yang dari bahasa arabnya Awliya. Belum lagi disurat lainya kami belum periksa satu persatu, maka kaum muslim harus hati-hati dalam membeli Alquran. Carilah informasi yang akurat atau minta referensi dari guru agama atau para ulama.
Mengenai tentang kata dari awliya itu dalam surat almaidah 51,kami jelaskan sebagai berikut :
Awliyaa' itu pemimpin atau teman setia?
1. Q.S. An Nisaa: 144, Al maidah: 51 melarang ummat Islam menjadikan orang kafir sebagai awliyaa'. Apa sebenarnya makna awliyaa'?
2. Tujuan dari pembahasan ini terkait memilih pemimpin apa saja termasuk rumah tangga, khususnya dalam pilkada/pilgub. Adalah Fakta, ada yang memahami awliyaa' sebagai pemimpin maka tegas mereka melarang memilih pemimpin non muslim, sedangkan yang memaknai awliyaa' sebagai teman setia mereka membolehkan memilih pemimpin non muslim.
3. Ada yang kebablasan dan juga kemakan isu bahwa Al Qur'an terjemahan telah di ganti demi kepentingan ini. Persoalan ini menjadi perlu di fahami dengan sebenarnya.
4. Ada dua metode jumhur ulama dalam memahami ayat, yaitu manthuq dan mafhum. Sederhananya, Manthuq itu memahami dan mengambil pelajaran sesuai redaksi teks ayatnya. Sedangkan mafhuum mengambil pelajaran dari yang makna yang tersirat.
5. Al quran banyak menggambarkan sesuatu yang tersirat dari apa yang tersurat. Seperti, Allah ingin menjelaskan sesuatu yang lebih berat dengan menyebutkan sesuatu yang lebih ringan. Contoh, dalam ayat Allah melarang berkata "cis/ ah / uff" kepada orang tua (lihat Q.S. Al isra: 23) Makna mafhumnya adalah besarnya dosa durhaka kepada ortu, seperti memukul, meludahi, apalagi membunuhnya meski itu tidak di sebut dalam ayat, kita memahaminya dari mafhum ayat bahwa memukul, meludahi, membunuh, lebih berat dari berkata "ahh"
6. Contoh berikutnya, Allah mengharamkan kita mencuri, merampas, membakar harta anak yatim. Padahal yang di sebut dalam ayat An Nisaa: 10 larangan memakan harta anak yatim. Maka yang di sebut larangan memakan, namun maknanya membakarnya jauh lebih besar dosanya. Kita fahami itu dari mafhuum ayaat.
7. Sebenarnya tidak ada masalah bila awliyaa' di fahami sebagai teman dekat, bahkan itu semakin menguatkan bahwa menjadikan orang kafir sebagai pemimpin itu jauh LEBIH BESAR DOSANYA, sebab menjadikannya sebagai teman setia saja di larang.
8. Maka apapun terjemahannya, sebenarnya hasilnya sama saja, yaitu larangan menjadikan non muslim sebagai pemimpin.
9. Sekarang tinggal tanyakan hati kita, kemana cennderungnya? Kepada Muslimkah atau kafir? Cukuplah itu untuk mengukur kadar iman di dalam hati kita, sebab panggilan dalam Q.S. Al maidah: 51 maupun An Nisaa: 144 itu kepada hai orang-orang yang BERIMAN.
10. dan lihat pula Q.S. Al maidah: 80 dan 81, andai hati ini beriman, tetap saja kita tidak akan menjadikan mereka non muslim sebagai awliyaa' baik sebagai teman dekat maupun pemimpin. Bila masih ngeyel juga maka bersiaplah, berarti kita termasuk orang yang akan mendapat laknat Allah.
Wallahu A'lam bis showaab.
Mari kita bersatu untuk memperkuat ukhuwah,mempertebal iman,mendekatkan diri kepada sang khalik ALLAH SWT. Musuh islam sudah bertebar didepan mata, fitnah terhadap islam sudah terlalu banyak dan kita tetap harus bersatu menegakkan agama Allah ini.
+ comments + 1 comments
Ya ampuuuuuun..... dramatik
Post a Comment