Siapa yang tidak tau tentang ustad gadungan ini sangat viral dimedia sosial saat ini dan terus masih bisa bernafas melalui celotehanya dimedia sosial. Awal mulanya nama Ustad Abu Janda Al Boliwudi ini muncul dengan nama ini tepat pada saat tertangkapnya terduga teroris Abu Jandal, pada saat itu pula ustad gadungan ini membuat sebuah akun yang nyeleneh dengan nama tersebut.
Hakikatnya orang ini hanyalah ingin Me-Liberalkan pemikiran umat islam serta memecah ummat Islam yang awam dari agama dan dimanfaatkan sebagian orang-orang yang tidak tahu apa-apa mengenai Islam (Non Muslim – baca). Lucunya ada beberapa yg mengamini status ustad gadungan tersebut kebanyakan dari mereka orang islam yang awan gampang dimasuki pemikiran liberal dan banyak didukung kalangan non muslim. Permadi Arya yang mengaku Ustad dan pro J.I.N (Jaringan Islam Nusantara ).
Konsep promosi untuk kaum muslim yang masih awam adalah digadang-gadangkan olehnya adalah konsep Pluralisme plesetan, konsep perdamaian yang dilarang oleh Al Qur'an seperti memilih Pemimpin Kafir. Alih-alih melawan perlawanan islam radikal sebagai senjata untuk menggeser pemikiran kaum muslim awam yang seakan-akan islam yang benar adalah islam versinya.
Perkataan dan celotehanya ini tidak didasari dengan ilmu, sebuah hadist saja dia tidak bisa menjelaskan bahkan Alqur'an saja bisa diplesetkan dengan perkataanya yang sangat halus dan diterima kaum muslim awam. Dia hanya berceloteh dengan konsep liberalisme pemikiran yang sangat membentur aqidah islam.
Dan sekarang ini ustad gadungan ini sedang mendekati kedalam organisasi islam yang bernama Nahdlatul Ulama (NU), seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam organisasi tersebut banyak sudah yang terpecah karena sebab visi misi serta aqidah yang terbentur salah satunya itu ustad gabungan ini pemikiranya yang selalu liberalisme. Tapi kami warga NU yang sejak dulu dari engkong sampai sekarang masih berprinsip seperti dulu, tak seperti sekarang ini dipimpin oleh Said Aqil bahkan adalagi seperti nusron wahid.
Saran dari kami untuk kaum muslimin yang sedang ingin belajar untuk mengetahui ataupun memperdalam islam harus secara teliti, belajarlah ke majelis-majelis terdekat seperti musholah-masjid terdekat yang berada dalam ajaran lurus. Kebanyakan dari kaum muslim belajar atau mengetahui islam dari media sosial atau media sosial yang tidak tau sang guru medsos itu latar belakangnya darimana dan apa siapa gurunya.
Post a Comment